Selasa, Juli 29, 2008

Golput juga sebuah pilihan

Pemilihan Umum Kepala daerah Jawa Timur yang memilih bakal calon Gubernur Jawa Timur telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2008 dengan hasil sementara menurut penghitungan cepat [quick count] tidak ada pasangan calon yang mencapai perolehan suara 30% yang mengindikasikan akan diadakannya putaran kedua Pilgub Jatim dengan menunggu pengumuman resmi KPUD jatim pada awal bulan Agustus 2008.

Hasil Pilkada yang patut memperoleh perhatian ketika dari hasil penghitungan sementara diperoleh jumlah masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya sangat banyak ditemukan dalam Pilkada kali ini. Hal ini antara lain banyaknya pemilih yang belum menerima kartu pemilih akibat terlambatnya kinerja KPUD dan beberapa alasan lain yang membuat mereka tidak menggunakan hak pilihnya.

Ternyata, fenomena golput kembali muncul dalam Pilkada kali ini. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah selama ini merupakan salah satu penyebab timbulnya golput pada masyarakat pemilih.
Janji-janji pada kampanye-kampanye terdahulu banyak yang tidak ter-realisasi dan hanya janji tanpa adanya bukti hingga saat ini. Jumlah masyarakat yang golput pada Pilkada 2008 paling banyak terdapat di Kabupaten Sidoarjo terutama di wilayah Kecamatan Porong dan Kecamatan Jabon yang merupakan daerah yang terkena bencana luapan lumpur Lapindo. Golput merupakan bentuk kekecewaan mereka karena masalah mereka tidak kunjung terselesaikan.

Sebenarnya untuk mengurangi jumlah masyarakat Golput pada Pemilu maupun Pilkada sangat mudah. Yaitu dengan menunjukkan kinerja yang sungguh-sungguh membela kepentingan rakyat. Menciptakan kehidupan birokrasi yang bersih dan bersahaja dengan suasana politik yang dinamis tanpa intrik curang dan korupsi yang menjengkelkan.

Menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang sudah sekian lama menjadi korban kepentingan politik adalah tugas kita bersama. Bagaimana meyakinkan mereka? Semoga hukum dapat ditegakkan...